[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Harap sabar karena slow update ya 😊 Mengenang memori kami bersama bisa diibaratkan seperti memegang bunga mawar. Sungguh cantik, sungguh sempurna. Tapi aku terluka karena durinya. Berusaha untuk mempertahankannya seperti ingin minum teh panas dari gelas. Aku tahu tehnya enak, dan aku ingin meminumnya. Namun tanganku terbakar terkena panas dari gelas. Menyayanginya itu seperti menyayangi orang yang sedang koma. Aku tahu dia tidak baik-baik saja. Aku sakit melihat dia tidak baik-baik saja. Tapi aku tidak bisa apa-apa. Dan kini aku tidak tahu apakah aku harus bertahan atau lepas. Artemis Hirano sama sekali tidak menyangka bahwa keinginannya untuk bertanya kabar dengan Gabriel Magnus akan membawanya ke dalam sebuah merry go round yang tiada habisnya berputar. Yang awalnya bermula dengan sekedar menanyakan kabar, bertukar cerita lewat chat, lama-lama berubah menjadi percakapan panjang di telpon setiap hari Sabtu malam. Saat semuanya seakan-akan terasa sempurna, tiba-tiba Gabriel Magnus menghilang dan membuat Artemis resah sedemikian rupa. Seiring berjalannya waktu Artemis pun mengetahui apa yang terjadi pada Gabriel selama 8 tahun terakhir. Sebuah fakta terpampang jelas: Gabriel tidak baik-baik saja. Kini Artemis dihadapkan dengan dua pilihan: tetap tinggal di sisi Gabriel dan berusaha mendukungnya untuk bangkit dari segalanya di tengah susahnya menghadapi jarak dan waktu antar dua benua yang memisahkan keduanya? Atau lepas, namun rasa resah menggerogoti hati dan pikirannya?