Di jodohkan? Tidak, itu hanya satu pihak. Memiliki rasa? Dia sangat mencintai saya, tapi kenapa saya tidak bisa membalasnya?
Jika harta alasanya? ahh, tidak masuk akal.
Laki-laki itu terlalu dingin, saat dengan saya. Tapi kenapa waktu dengan bunda kamu berbeda, kamu hangat.
"Saya lihat jadwal di rumah sakit, kamu sore ini kosong, bisa memberi waktu mu untuk saya?"
"Hari ini saya harus ke cafe, ada dua barista yang cuti, jadi saya harus menggantikanya, biasanya hari seperti ini cafe akan ramai, kasihan-"
"Terlalu banyak alasan, bilang 'tidak' apa susahnya?"
"Maaf."
Kenapa dengan laki-laki ini saya tidak bisa marah? Tidak! Ini bukan kisah yang benci menjadi cinta, ini juga bukan perjodohan, ayah saya saja tidak pernah membahas soal itu.
"Haha, sampai merepotkan Tn. Cony hingga projects ini anda yang menangani."
"Tidak, ini projects kerja sama sekaligus projects persahabatan."
"Hahaha."
Dua laki-laki yang memiliki perbedaan umur itu, tertawa lepas, laptop dan beberapa berkas di meja kaca. Empat laki-laki berotot tengah berjaga, entahlah, saya sendiri juga tidak tau apa yang dijaga.
"Si cantik Ghea gimana kuliahnya nya?"
Akhirnya, ada yang mengajak saya berbicara yang saya pahami.
"Bulan depan sudah penempatan intership."
Ahh sialan, jawaban apa itu? Apakah sopan menjawab seperti itu pada Ny. Kiara? Kenapa saya mati topik sekali?! Jawaban macam apa itu? Apa itu sudah menunjukkan bahwa seorang Ghea merupakan cucu dari Tn. Cony?
"Belajar yang pinter."
Laki-laki itu berdiri, merapikan jaz hitamnya. Mengacak-acak rambut saya pelan, dan pergi. Kenapa? Ada apa? Ahh tuhan, cukup mendiagnosa pasien saja yang susah, jangan dia.
"Ahhhh pelan pelan sayang "
"Mommy kenapa apa ini menyakiti mommy "
"Engga sayang teruskan saja"
"pelan pelan sayang jangan kuat kuat "
"Ahhhhh sayang ia ituhh"
"Ahh mommy ternyata benar ngentot itu sangat enak mom"