Senja tidak pernah mengira bahwa kehancuran yang dia alami akan membawa nya pada dua pilihan tersulit dalam hidup nya. Tapi Senja tidak bisa mundur, dendam nya masih membara, namun hatinya malah melembut membuat dia dilema dalam menentukan pilihan nya. "Keputusan ada di kamu. Memaafkan nya atau membuat dia juga merasakan apa yang kamu rasakan." "Langit.." Senja menarik nafas dengan berat, lalu airmata nya menetes begitu saja. "Maaf." gumam nya.