Ara, yang saat itu masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas (SMA). Harus mati di tangan 15 orang laki-laki yang tega memerkosanya secara bergilir. Bahkan saat Ara, sudah mati sekalipun ke 15 orang itu tidak menyurutkan niatnya untuk memperkosa gadis yang sudah tidak bernyawa. Gedung tua di belakang sekolah menjadi saksi bisu, bagaimana Ara, di perkosa oleh segerombolan orang hingga tewas. Mereka yang panik dan takut jika kejahatan mereka diketahui polisi. Tanpa berpikir panjang mayat Ara, di kubur dan di semen pada tembok dekat ruang olah raga yang sudah tidak digunakan lagi. Kini arwah Ara, gentayangan menuntut balas atas kematiannya.Hak Cipta Terpelihara
1 bahagian