Pernahkah kalian membayangkan bertemu malaikat? Audrey pernah sekali membayangkan. Saat melihat seorang gadis dengan dress putih dan violin di genggamannya. Cantik. Sungguh, seakan ada malaikat yang turun ke bumi. Ya, malaikat. Malaikat pencabut nyawa. Violin di pangkuannya berhiaskan bercak merah. Begitupula dengan dress putihnya yang tidak putih seutuhnya. Bow violin bak sabit pencabut nyawa, menghiasi lehernya. Dengan darah yang merembes diantara sayatan hasil karya bow. Dia pergi. Meninggalkan teka-teki. Kami hanyut dalam labirin. Hingga tak menyadari ujung tebing yang menanti. -Audrey Zevanya.