"Apa itu darah?"
Aku menggelang. "Hanya tinta merah."
Dia terlihat lega tapi tubuhnya masih gemetar ketakutan. Beberapa staf dan kru mulai berkumpul, aku meminta kepada mereka untuk tidak mengambil foto ataupun video. Aku membawa Arysea ke ruangan lain sedangkan Daren, rekanku menyelesaikan semua yang terjadi di ruangan tadi.
Dia pasti masih shock. Aku mencari selimut lalu menyelimuti tubuhnya setelah itu kuberi dia air dan dia meminumnya. "Minumlah perlahan, kamu bisa tersedak," ucapku.
Setelah dia mulai rileks aku pun bertanya. "Saat aku mengetuk kenapa kamu tidak menjawab?"
"Saat takut aku tidak bisa mendengar apapun," jawabnya sambil meremas botol air mineral di tangannya. Aku mengerutkan kening, 'apa ada hal seperti itu,' pikirku.
"Syuting sudah selesai, aku mau pulang," ucapnya dengan suara pelan.
"Baiklah, kita pulang." Aku mencoba memapahnya tapi sepertinya dia ....
"Sean, kakiku masih lemas," ucapnya.
"Pegangan yang kuat padaku." Aku mengarahkan lengannya melingkari leherku, aku pun menggendongnya ala bridal style. Dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku.
Wajar dia jadi shock seperti ini, tidak ada seorang pun yang tidak takut dengan kejahilan seperti itu. Bahkan itu tidak bisa disebut jahil lagi, tapi sudah seperti teror.
Dengan suara pelan dia berbisik. "Kak Sean, terima kasih...."
'Dia kembali memanggilku kakak,' batinku merasa sedikit iba padanya.
Aku mengeratkan gendonganku. "Tenang saja, selama ada aku tidak akan kubiarkan seorang pun melukaimu!"
~Sean Reynold~
Area panas di larang mendekat 🔞🔞
"Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati.
"Oughh sialan, Alicia aku membenci mu ahhh..." Alden terus menggerakkan pinggulnya maju mundur untuk memberikan kenikmatan pada wanita yang paling ia benci.
"Ahhh kau brengsek ahhh aku membenci mu Aldrick...." Alicia begitu membenci Aldrick, tapi ia juga tidak bisa menolak sentuhan laki-laki bajingan itu.
Aldrick Godfrey Raymond
Seorang ketua Mafia paling kejam yang memiliki kekuasaan tinggi. Tak ada seorang pun yang berani mendekatinya bahkan untuk bertatapan langsung saja tak ada yang berani.
hidupnya hanya di penuhi dengan dendam dendam terhadap keluarga Adelard. Dendam karena kepergian orang tuanya yang ia tau di bunuh oleh keluarga Adelard. tujuannya adalah membalaskan dendam kepada mereka dengan cara menghancurkan mereka terutama.
Alecia Jacxuela Adelard.