"nakk, dengar. ibu sama ayah tidak pernah ikut campur sama masalah kamu. tapi untuk kali ini dengarkan ibu ya nak" "tapi bu, Aila sayang sama Kak Gean." ucap Aila menatap sendu sajadah nya "ibu tau nak, cinta berbeda keyakinan memang sulit" "buk, tapi kak Gean bisa kan masuk Islam" "jangan egois nak, kamu bisa merebut hatinya Gean, tapi jangan rebut dia dari Tuhannya. pikirkan perasaan keluarganya juga nak" ibunya pergi meninggalkan Aila yang masih menunduk memandangi sajadah miliknya dengan air mata yang berhasil lolos. "Tuhann, kenapa aku dan dia berbeda? bukankah aku sudah merayumu di setiap sepertiga malamku? kenapa ini menjadi semakin sulit?" Aila menengadahkan tangannya, dan kembali meneteskan air matanya untuk kesekian kalinya