Rangga Dimas Allandra.
Cowok idaman satu sekolah. Ganteng, langganan juara apapun, cuek, gak pernah pacaran, pokoknya bisa-bisa pangeran di negeri dongeng pun bisa kalah oleh pesonanya. Namun, hatinya hanya mencintai Aisyah, sahabatnya sejak SMP, meski kesempurnaan Rangga tak pernah cukup untuk bisa memiliki Aisyah.
Aisyah Nabawiyah.
Gadis keturunan Arab yang Rangga cintai sepenuh hati. Namun, hatinya sudah menetapkan harapannya pada saudara sepupunya sendiri, Ali Uraidhi, meki Ali tak pernah menolehkan sedikitpun matanya pada Aisyah. Untuk Ali, Aisyah hanya gadis kecil yang dulu sering bermain dengannya. Untuk Aisyah, Ali adalah sandaran terakhir yang ia punya, meski ternyata ia harus rela mengikhlaskannya.
Namun, bagaimana jika kuasa Aisyah tak pernah bisa memilih jalannya sendiri? Bagaimana jika tiba-tiba saja ada alur lain yang membelokkan cerita hidupnya, dari sekedar antara dicintai dan mencintai, menjadi mati-matian berjuang bertahan untuk siapapun yang bahkan dalam mimpi pun tak pernah ia temui? Apa yang harus Aisyah lakukan?
"Ada yang memiliki, tapi menyia-nyiakan.
Ada yang memperjuangkan, tapi tak pernah punya kesempatan.
Ada yang dicintai, tapi malah meninggalkan"
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.