Usang dalam Ingatan

Kemarin adalah masa lalu.
Setu detik yang telah terlewati adalah kenangan.
Kita...cerita yang pernah ada.

"Hai nona manis, minta nomor HP dong." Kata lelaki itu secara tiba-tiba.

Aku tercengang di hadapannya. Bagaimana tidak?
Dia, yang aku sendiri tidak tau datang dari mana, kemudian tiba-tiba disaat aku membuka mata dari penghayatanku merasakan sejuknya alam ini, laki-laki tersebut sudah berada tepat di hadapanku dan dengan santainya juga penuh percaya diri, langsung begitu saja meminta nomor HP ku. Seakan-akan kita adalah teman lama yang baru saja berjumpa. Tanpa terlebih dulu ada kata ABCD atau apalah sebagai bentuk basa-basi atau pengantar gitu sebelum mengungkapkan niatnya. Padahal kita tidak pernah saling kenal.

"Salah orang ya mas?" Jawabku pada akhirnya.

"Ahh... iya. Aku Ganang." Tangan lelaki yang mengaku bernama Ganang itu terulur ke arahku sebagai tanda bahwa ia sedang memperkenalkan diri dan menungguku untuk menyambut uluran tangannya.

Aku yang melihat tingkah anehnya hanya bisa memberi reaksi dengan mengangkat sebelah alisku. "Cowok iseng." Batinku mengklaim.

Raina, seorang perempuan yang sudah tidak lagi mau percaya tentang arti seorang teman. Seorang gadis yang hatinya kekeh untuk tidak mau sekolah akibat rasa trauma yang dialaminya. Kini ia seperti seseorang yang berada dicerita-cerita dongeng dimana dirinya menemukan seorang pangeran yang membantu menyembuhkan luka lama dan memulihkannya seperti sedia kala. Namun apakah benar kisahnya seperti kehidupan dongeng yang sudah bisa dipastikan akan happy ending ?