Kejadian di masalalu membuat dirinya menjadi pribadi yang berbeda. Dia tidak pernah berfikir akan seperti ini akibatnya, beribu pengandaian terucap dari bibir mungilnya. Pengandaian yang tidak akan pernah terjadi, semua kejadian mengalir begitu saja seperti air. Sekuat apapun di hentikan, air yang mengalir tidak akan bisa terhenti. Begitu pula dengan takdir. "Jadi, siapa yang harus di salahkan? Takdir yang ditulis sedemikian rupa? Atau semesta yang mempertemukanku dengan dia? Atau bahkan, aku sendiri?" "Gak ada yang bisa di salahkan. Semuanya memang berjalan sesuai alur, sama halnya dengan novel yang memang sudah di tulis sedemikian rupa oleh penulisnya. Jangan nyalahin takdir. Lo mau ngelawan kuasa Tuhan?" ••• 26 juni 2022 [published]All Rights Reserved
1 part