Menjadi baik mungkin keinginan yang umum, dan manusia selalu meminta hal yang lebih khusus. Di mana ketika kehidupan mulai menampakkan kebejatannya, siapa yang mampu menghalanginya? Akankah diam yang selalu menjadi jawabannya? Aku membencinya, benar-benar membencinya. Teori tidak pernah adil, semesta selalu bermosi tidak percaya. Haruskah mandat kehidupan kukembalikan pada sang pencipta? Dendam terus bersemayam, hingga seseorang hadir, memberi jawaban seutuhnya. Manusia penuh canda yang lupa keseriusan. Dia sempurna, bersama luka kuartal kedua sebagai hasil karyanya.