Awalnya kehidupanku seperti awan mendung. Jika berat maka akan turun hujan, Jika berat sekali akan diselingi oleh petir. Setelah sekian purnama, awan mendung ini tak kunjung menemui pelanginya. Hingga beberapa saat, setelah aku beranjak dewasa dan mulai memahami tentang keikhlasan.
Hidupku menjadi lebih berwarna, warna pun muncul satu persatu. Hingga membentuk sebuah Pelangi. Dari sekian banyak warna, ada satu warna yang paling terang benderang. Hadirnya benar-benar membuat hidupku berubah. Setelah bertemu dengannya juga aku mengerti artinya keikhlasan itu. Dia Bayu. Walaupun jika dipikir-pikir, menaruh rasa padanya lebih banyak sakit, tetapi aku sangat Bahagia. Baru kali ini aku tak menyesal akan apapun. Tak menyesal untuk mencintainya. Tetapi sudah tau kan apa jawabannya?. Tidak, dia tidak menyukai ku Kembali.
Atas perasaannya itu juga, tak membuatku menutup mata akan warna-warna lainnya. Warna yang disinari oleh teman-temanku. Warna yang memberi tahuku apa makna kehidupan, Bagaimana kebahagiaan itu, serta Bagaimana cara kita bertahan hidup. Tidak salah lagi, hidupku terus-terusan terasa bermakna. Menjalani kisah yang berat bukan kelemahanku, melainkan kelebihan.
Bagaimanakah kisah beratku itu? Dan bagaimana pula caraku bertahan hidup?. Akankah Bayu memberikan warna yang lebih terang lagi kepadaku?. Dan Apakah temanku selalu berada disisiku?.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-