Story cover for Teman Baru Gallimimus by EdvandBudiMulia
Teman Baru Gallimimus
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Jun 15, 2022
Kelanjutan setelah menyebrangi sungai, Gallim dan Limus melanjutkan perjalanan sampai mereka bertemu dengan seekor Triceratop.

Petualangan mereka semakin menegangkan dengan kemunculan Tiranosaurus yang ganas yang hendak dijadikan mangsa.
All Rights Reserved
Sign up to add Teman Baru Gallimimus to your library and receive updates
or
#7kecilkecilpunyakarya
Content Guidelines
You may also like
RIMBA MERUN by danynovery
23 parts Ongoing
Di sebuah dusun terpencil yang tersembunyi di jantung hutan tropis, berdiri sebuah sekolah reyot-Sekolah Rimba Merun. Hanya ada tiga guru yang mengajar di sana, dipimpin oleh Bu Mar, seorang pendidik yang tak lagi muda dari kota yang memilih hidup jauh dari peradaban demi satu cita-cita: menyalakan api pengetahuan di tempat yang nyaris padam harapannya. Ia datang sejauh 50 KM setiap hari. Murid-muridnya hanyalah segelintir anak dari keluarga miskin, yang bahkan tak semua bisa membawa buku. Di dusun itu, kebanyakan orang dewasa buta huruf, hidup dari hasil hutan dan kebun seadanya. Sekolah dianggap sia-sia. Namun para guru tak menyerah-mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan bisa mengubah nasib. Lalu datang ancaman. Sebuah perusahaan sawit raksasa mengklaim bahwa tanah sekolah dan hutan di sekitarnya, termasuk Rimba Merun, masuk dalam wilayah konsesi mereka. Surat-surat legal ditebar. Mereka berjanji akan menggelontarkan lautan pekerjaan dengan gaji besar. Namun, yang mereka bawa hanyalah ekskavator dan penggusuran. Bu Mar dan guru lainnya tidak tinggal diam. Bersama murid dan segelintir warga yang mulai sadar, mereka membangun perlawanan. Namun perjuangan tidak mudah. Di tengah tekanan ekonomi, masyarakat terpecah: sebagian memilih tunduk demi sesuap nasi, sebagian lain memilih bertahan meski terancam kehilangan segalanya. Ini adalah kisah tentang bagaimana sepetak sekolah bisa menjadi benteng terakhir sebuah peradaban. Di mana papan tulis menjadi medan tempur, dan kapur tulis bisa lebih tajam dari peluru.
You may also like
Slide 1 of 8
Huru-hara di Hutan Genggong cover
Tongkrongan Kelas Pojok (Tamat) cover
Couple Youtuber cover
RIMBA MERUN cover
janji kecil  cover
Penghuni Malam cover
TUMBAL SAJEN cover
RUMAH SINGGAH ✔️ cover

Huru-hara di Hutan Genggong

29 parts Complete

Huru-hara di Hutan Genggong adalah kisah petualangan seru yang sarat pesan moral. Cerita ini bermula ketika si Kancil diusir dari Hutan Genggong oleh sekumpulan monyet yang menuduhnya sebagai pembuat masalah. Namun, di balik pengusiran itu, para monyet sebenarnya bekerja sama dengan Nagon si ular sanca untuk merebut kekuasaan di hutan. Setelah si Kancil pergi, Nagon menjebak Raja Harimau dan memaksakan kekuasaannya, membuat para penghuni hutan menderita. Dalam penindasan itu, tiga sahabat-Cici si kelinci, Kiki si burung kutilang, dan Kuro si kura-kura-berjuang mencari si Kancil untuk membebaskan hutan dari tirani Nagon. Perjalanan mereka penuh bahaya, tapi persahabatan dan keberanian mempersatukan mereka. Bersama Kancil, mereka menyusun rencana untuk mengalahkan Nagon dan para pengikutnya. Dengan kerja sama, pengorbanan, dan keberanian, mereka berhasil membebaskan Raja Harimau dan melawan penindasan. Meski harus kehilangan Momo si monyet yang berpihak kepada kebenaran, mereka akhirnya mengembalikan kedamaian di Hutan Genggong. Cerita ini mengajarkan pentingnya persahabatan, keberanian, dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat dan pertolongan-Nya.