Yoselin merasa hidupnya penuh kehampaan. Belum lagi berbagai tuntutan dan larangan dari ibunya yang membuat dirinya semakin terbatas untuk beraktivitas. Gadis itu depresi dan menganggap hidupnya tak lagi berguna di dunia ini. Di sisi lain, Yonathan hadir di tengah-tengah kehidupan Yoselin. Bak malaikat, laki-laki itu mengisi hari-hari Yoselin dan membuat gadis itu bangkit dari keterpurukannya. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Takdir hidup mereka berkata lain. Apakah Yonathan akan tetap bersama Yoselin? Mampukah mereka menjalin hubungan satu sama lain?