"Tiga..." Suara itu menggema keseluruh ruangan melewati speaker yang berada di sudut ruangan. "Dua..." Alat yang terpasang di kepalaku mulai bergetar. Tenang, ini akan berakhir dengan cepat. "Sa..." Seketika sirine berbunyi dengan nyaringnya, cahaya merah memenuhi ruangan menghapuskan putih ruangan yang mengurungku ini. Tidak, seharusnya tidak seperti ini. Apa yang terjadi? Orang-orang berpakaian serba putih yang sedari tadi melihatku melalui kaca di seberang ruangan sepertinya juga tidak tahu apa yang terjadi. Bahkan sebagian dari mereka tampak jelas sedang panik. Aku dan orang-orang itu terus bertanya-tanya apa yang terjadi. Sampai sekelompok orang-orang denagan sejata api mendobrak masuk. Ujung laras secara terus menerus mengeluarkan cahaya. Darah hampir sepenuhnya menutupi kaca. Aku hanya bisa melihat sambil menunggu giliranku. Pintu ruangan di dobrak denagn keras, tapi suranya belum sebanding dengan sirine yang terus memekakan telingaku. Seorang dengan baju pelindung lengkap mengarahkan senjata nya kepadaku. Dan aku tahu pelurunya tepat mengenai jantungku. #hbdwia22 #writteninaction #wiaindonesiaAll Rights Reserved
1 part