Terlarut dalam rasa kesepian. Tenggelam dan hanyut terbawa gelombang kesedihan. Cerita ini ditulis dengan tinta pena yang hampir habis terkuras air mata.
Nata Gionard. Cowok yang kini duduk dibangku kelas 12. Terkenal ceria, namun sayangnya keceriaan itu perlahan hilang terkubur oleh waktu dan keadaan. Saat berita kematian Alingga terdengar, disitulah juga semua orang sudah tak pernah mendengar lelucon yang keluar dari mulut Nata.
Nata yang sekarang dikenal dengan sikap dingin dan kasarnya, justru sekarang bertemu dengan gadis cerdas berusia 16 tahun. Daiva Kastara, kecerdasan dan prestasi yang dimiliki membuatnya dapat bergabung ke dalam Kelas Akselerasi, yang artinya ia dapat menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat dibanding teman-teman yang seusianya.
Lalu tentang apa cerita ini, apakah cerita ini hanya berisi tentang Nata dan Daiva?
Mungkin. Tapi lebih tepatnya, cerita ini berisi bagaimana perjalanan Nata untuk belajar makna dari Kehilangan dan Mengikhlaskan.
[CERITA INI MURNI DARI HASIL PIKIRAN SAYA SENDIRI! JIKA ADA KESAMAAN JUDUL, NAMA TOKOH, COVER DAN YANG LAINNYA SAYA MEMOHON MAAF.]
[semua pict didalam cerita diambil dari pinterest atau pun ig]