Boboiboy Elemental ~
  • Reads 85,307
  • Votes 7,346
  • Parts 67
  • Reads 85,307
  • Votes 7,346
  • Parts 67
Ongoing, First published Jun 19, 2022
Boboiboy, 7 elemental bersaudara yang penuh masalah tiada henti. Perbedaan karakter dan masalah membuat mereka seakan menyerah namun tak berdaya mundur selangkahpun. Kebahagiaan yang dulu menyelimuti mereka, seketika berubah sejak kepergian ibu mereka, belum cukup, kini ayah merekapun menjadi masalah besar. 


Boboiboy tentu saja milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya saja.

Jangan lupa terus tonton boboiboy, dukung teman kesayangan kita ini ya.

#Boboiboy #Halilintar #Taufan #Gempa #Blaze #Ice #Solar #Thorn #boboiboyhalilintar #boboiboytaufan #boboiboygempa #boboiboyblaze #boboiboyice #boboiboysolar #boboiboythorn #ochobot
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Boboiboy Elemental ~ to your library and receive updates
or
#58ice
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Duke's Grip cover
Choose Family  cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
THE BOSS BABY cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.