Arunika, itulah nama yang Mama berikan kepadaku. Arunika yang bearti matahari terbit, seperti harapan Mama agar aku bisa menjadi seperti matahari, hangat, pemberi semangat, ceria, bermanfaat bagi banyak manusia, tidak pernah membeda-bedakan siapa yang harus dikasihi. Itulah yang diucapkan oleh Mama ketika pertama kali melihat dan menimangku sebelum pergi untuk selamanya. Kakakku yang memberitahuku tentang hal itu.Nama adalah doa bagi pemilik nama itu sendiri. Tapi, kurasa doa itu belum terjawab. Aku tidak seperti yang diharapkan Mama, aku telah mengecewakannya. Aku gadis pendiam, pemurung, tidak pandai berbaur, tidak berbakat, tidak berprestasi, bukan gadis kebanggaan Papa pula.