BENIH CINTA, ( END )
  • Reads 109,284
  • Votes 12,189
  • Parts 68
  • Reads 109,284
  • Votes 12,189
  • Parts 68
Complete, First published Jun 21, 2022
Mature
BACA AJA LANGSUNG YA, YANG JELAS CERITA INI SANTAI KO, YA KONFLIK DIKIT-DIKIT LAH,

BL LOKAL, MAAF AKU LEBIH ENAK NULIS SAMA BAHASANYA GA TERLALU FORMAL, KALO NAMA TOKO ADA YANG GA MASUK AKAL TOLONG MAKLUM YA, INI HANYA FIKTIF GA ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN ASLI,
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add BENIH CINTA, ( END ) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam) cover
Forever love⁸ (END) cover
Force to Marry the Devil cover
time (END ) cover
My Teacher Is My Husband ( END ) [TAHAP REVISI] cover
My Destiny[MaxNat]||END✓ cover
Terpaksa menikahi CEO tampan cover
lily cover
𝙎𝘼𝙉𝙂 𝙋𝙀𝙒𝘼𝙍𝙄𝙎 (END)  cover

Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)

69 parts Complete

Pernikahan. Setiap kaum manusia, tentu mengharapkan moment paling berharga dalam hidupnya itu, dipenuhi kesan bahagia agar menjadi kenangan terindah dalam hidupnya nanti. Seperti resepsi yang dihadiri orang-orang tersayang, Jas hitam keren bak pangeran, cincin tanda cinta dalam sebuah pernikahan, dan yang terpenting menikah dengan orang yang kau cintai dan juga mencintaimu. Coret hal terakhir dari daftar keinginan normal tersebut. Karena bagi Beam Baramee harapan itu takkan pernah berlaku bagi dirinya. Angan-angan pupus yang hanya tinggal harapan. "Aku tahu kau menikah denganku karena terpaksa.., tapi... Apakah aku salah kalau aku ingin di perlakukan seperti seorang istri pada umumnya.." Beam baramee "Aku tidak tahu.. kenapa aku harus memikirkannya?? Meski aku tidak mencintainya, tapi dia selalu ada dalam pikiranku.." Forth Jathurapoom. "Aku tahu semua ini terjadi karena kesalahanku.. biarkan aku yang bertanggung jawab.. jadi berikan aku kesempatan untuk menikahimu" Pangpond Jathurapoom. "Aku tahu.. lambat laun kau akan mencintainya, terbukti kalau sikapmu tidak seperti dulu lagi.. kau sudah tidak mencintaiku lagi sebesar dulu.." Wayo Panichayasawad.