Cinta.
Sebuah kata yang bisa menjadi sumber kebahagiaan. Tapi, dia juga bisa menjadi sumber bencana bagi kita. Perpisahan antara kedua orang tua adalah salah satu hal yang ditakuti oleh anak-anak. Dan itu terjadi pada Edgar, Edwin, juga Elthea. Tentu saja membuat ketiganya ikut tercerai-berai. Edgar dan Elthea memilih ikut mama mereka, lalu Edwin ikut dengan papanya.
Begitulah cinta. Tatkala kita mencintai seseorang, maka harus siap untuk kehilangan. Entah itu berakhir manis, atau berakhir tragis. Tergantung bagaimana dengan takdir yang sudah tertulis.
"Apa kita bisa terus sama-sama meski Papa dan Mama cerai?"
--Elthea Anindhita Sanjaya--
"Yang bercerai hanya Papa dan Mama, bukan kita."
--Bhaskara Edgar Sanjaya--
"Saling mencintai, ujung-ujungnya juga pisah, Ko."
--Amerta Edwin Sanjaya--
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-