Zhavine's
  • Reads 274
  • Votes 112
  • Parts 22
  • Reads 274
  • Votes 112
  • Parts 22
Ongoing, First published Jun 21, 2022
Dia Cathrine yang kini mencoba untuk mengagumi apa yang pria itu suka, awal pertemuan yang tidak pernah ia duga menjadikannya terbuai akan merasakan jatuh cinta lagi disaat pria itu hadir untuk sementara.

HwWelloW semuanya
Ini cerita pertama aku, cerita ini sejujurnya aku buat untuk konsumsi pribadi aku sendiri tapi dipikir pikir lebih baik aku up deh kesini. Dan cerita ini juga aku buat berdasarkan inspirasi aku melalui seseorang yang pernah berharga bagi hidup aku

Cerita ini murni hasil dari imajinasi aku sendiri maaf apabila ada  kesamaan tokoh, tempat, dan alur. Harap bijak saat membaca, bila ada kekurangan tolong diberi saran yaaw ♡('∀`) 

JANGAN LUPA DIFOLLOW, BINTANG DAN KOMENNYA YAWW !!! HAPPY READING🫶🏻💗




"I just want to try with your favorite" - Rine
All Rights Reserved
Sign up to add Zhavine's to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [PO] cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.