Dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya.
Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Gustav Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen.[1] Secara umum, pribadi yang ekstrover mendapatkan gairah dari interaksi sosial.[1] Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang berbaur, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.
Sementara introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri.
Introver biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri.
Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver.
Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.
-Reva Fidela adel pantjoro -
Semua nya terlalu sempurna, hingga aku malas menjalani
Terlalu ramai untuk aku yang senang dengan warna gelap,
terlalu berisik untuk malam yang tenang.
- Adzana Shaliha -
Ga bisa , harus ada musik yang mengiringi hari hari,
mereka bilang dia berbeda, tapi bagi kita dia spesial yang harus selalu kita jaga.
jangan biarkan tangisan merenggut senyumnya, senyum yang selalu bisa membuat kita ikut merasakan kebahagiaan nya.
tawanya yang terdengar merdu yang selalu kita nantikan.
mereka semua sama, tidak ada yang berbeda, mereka semua ada kebanggaan kita sampai kapanpun.
terimakasih sudah menjadi 7 pangeran nya papa mama, yang selalu saling merangkul tanpa ada yang terpisah.