26 Kapitel Laufend Lala nggak pernah peduli dengan norma-termasuk soal menemani neneknya check-up ke dokter yang bahkan gak pernah ia anggap menarik, sampai suatu hari Lala ketemu Amir.
Kini, setiap kali ke rumah sakit, Lala nggak cuma bawa nenek, tapi juga senyum lebar yang bikin Amir tambah bingung. Siapa sangka, perhatian Lala yang langsung blak-blakan malah jadi gangguan buat si duda anak satu itu.
Gak hanya sekadar gangguan, Lala malah mulai bikin Amir berpikir, apakah ada yang lebih dari sekadar canggung antara mereka? Atau ini cuma kejadian lucu yang bakal dia lupakan setelah cek darah selesai?
•••
"Lala, kamu ikut lagi?" tanya Amir dengan ekspresi yang sudah bisa menebak jawabannya.
Lala menyunggingkan senyum. "Iya, karena nenek nggak mau ke rumah sakit sendirian. Jadi, mau nggak mau saya yang harus nemenin."
Amir menghela napas. "Kenapa nggak bilang aja kalau kamu cuma mau ikut buat ganggu saya?"