Story cover for 18+ : When We Were Young by imicha21
18+ : When We Were Young
  • WpView
    Reads 5,701,440
  • WpVote
    Votes 97,189
  • WpPart
    Parts 32
  • WpView
    Reads 5,701,440
  • WpVote
    Votes 97,189
  • WpPart
    Parts 32
Complete, First published Jun 24, 2022
"Aa' ihh. Pelan pelan nyusunya! masih banyak kok" 

Siapa yang tidak kenal dengan Aan Sandi Negara, sosok lelaki yang gagah, tampan, dan perkasa. Kisah ini menceritakan perjalanan hidup Aan Sandi Negara, ketika usianya menginjak delapan belas tahun. Saat dirinya tergiur menjadi seorang bodyguard dengan gaji yang cukup fantastis. Membuatnya bertemu seorang gadis polos tapi menghanyutkan. Gara tidak pernah menduga jika pertemuannya dengan sosok perempuan bernama Soya Lizzua itu dapat membuatnya menjadi pria paling jantan di dunia ini. Juga setiap hari harinya yang tak pernah ia lewatka tanpa THREE G di sekitarnya, mereka adalah Gara, Gino, dan Geo. Tentang bagaimana cinta, persahabatan dan keluarga saling terikat satu sama lain.


NOTE: CERITA SUDAH TAMAT DAN SEDANG DI REVISI
All Rights Reserved
Sign up to add 18+ : When We Were Young to your library and receive updates
or
#741bodyguard
Content Guidelines
You may also like
ANNOYING KOMANDAN {END} ✓ by KimRyeonjin
28 parts Complete Mature
"Aiptu Nachita Yuananda, kamu tanggung jawab saya. Mulai sekarang dan seterusnya." "Sampai ketemu besok atau di waktu tertentu. Kapanpun itu, saya akan selalu menunggu saat kita ketemu lagi dengan euforia yang sama." Kisah cinta sepasang Abdi negara yang bertemu secara sengaja. Namun, jatuh cinta tanpa di sengaja hingga menumbuhkan perasaan yang mengekal dalam jiwa. Mengikat hati tanpa perlu kata, hanya melalui tatap mata. "Maaf, karena sudah lancang menjatuhkan hati pada Komandan." "Siap, Komandan!" "Saya siap menemani Komandan di setiap langkah yang Komandan ambil. Saya siap berada di sisi Komandan, dan menjadi rumah buat Komandan." "Saya gak bisa janjiin apa apa, Ndan. Saya juga bukan manusia sempurna, tapi kalau mau bahagia sama sama. Saya bersedia." Romansa sepasang anak manusia yang membuat cemburu setiap mata yang memandang mereka, bahkan tuhan pun cemburu melihat besarnya cinta itu. "Aku ingin jadi seperti senja, Mas. Yang kepergiannya selalu membekas di hari orang-orang. Yang keindahan nya selalu abadi dalam benak setiap makhluk, meskipun kehadiran singkat." "Untuk mencintai Senja, Kamu tidak perlu menjadi bumi." "Kamu hanya perlu menjadi Mentari, karena Mentari ikut kemanapun Senja pergi. Bahkan tengelam bersama Senja." Senja, Bumi dan Mentari. Itulah mereka. Sebuah perumpamaan yang sederhana, namun rumit jika di jabarkan dengan kata-kata. Hingga menghabiskan jutaan kata pun tak mampu menggambarkan betapa indahnya tiga hal tersebut. "Tetap bersinar ya, Mentari ku...." "Kamu beneran pergi, Na?" Keindahan cinta dari kedua insan itu menyemai kecemburuan dari Sang Maha cinta. Sehingga dia merenggut salah satu dari mereka dan menjadikan dia yang tersisa, mengambil peran bumi yang gelap gulita karena ditinggal senja. "Mentari mu ini, akan menyusul Senja-nya segera." "Dengan ini tugas kamu saya nyatakan selesai, Iptu Nachita Yuananda. Beristirahat dengan tenang, senjaku. Namamu akan harum di kenang seluruh negeri."
You may also like
Slide 1 of 10
Caught Her cover
Badgirl Vs Ketos(ongoing) cover
ALGRAVANO cover
Renjana : Arutala Dirgantara [Completed] cover
Heart's Owner [Slow++ Up] cover
I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓ cover
Azreld cover
Tetangga kok Demen cover
ANNOYING KOMANDAN {END} ✓ cover
SINAN GARA cover

Caught Her

13 parts Ongoing Mature

Salah satu penyesalan terbesar Ani adalah terlalu banyak berhalusinasi tentang hidup sempurna di luar negeri. Semua dimulai saat Ani lupa membawa surat kelengkapan berkendara di negara orang. Karena kecerobohan itu, dia mulai merasa mengalami gangguan jiwa. Imbasnya, Ani harus mengabdi menjadi pesuruh seorang polisi sebagai syarat agar surat berkendaranya yang ditahan pihak kepolisian dapat dikembalikan. "Nona Ani, tolong buang sampah ini." "Nona Ani, bersihkan meja saya." "Nona Ani, datang ke kantor sekarang juga, atap ruangan saya bocor." "Nona Ani, ada kucing di loker saya." "Nona Ani, Nona Ani, Nona Ani..." Suara itu terus menghantuinya sepanjang hari. "Hey bocah pirang! Sehari aja jangan nyuruh ngerjain kerjaan aneh, bisa? Aku stres lama-lama dengerin kamu nyuruh-nyuruh hal di luar nalar!" -Ani "Kalau saya tidak menyuruh kamu, saya yang stres karena ga bisa gangguin kamu," "Cowok sinting!" -Ani ---- Warning!! Terdapat kata kasar dan vulgar, harap bijak dalam membaca.