Sosok laki-laki penyuka senja itu menatap penuh minat pada semburat lembayung yang menyapa saat sang surya mulai pamit pada tugasnya. Ditangannya sebuah pesawat kecil yang terbuat dari kertas putih tergenggam erat bersama dalam sebuah harapan yang fana. "Jika sebuah prestasi nyata tak bisa ku persembahkan padamu, maka izinkan aku untuk menerbangkan pesawat kecil ini agar bisa sampai pada tempat yang indah. Tempat dimana malaikat pelindungku berdiam diri." "Pesawat kecil ini untukmu, Bunda. Pesawat kertas yang ku buat dengan tanganku sendiri ini adalah bentuk hadiah terbesarku untukmu." "Dari aku, pilot kecilmu." -Gumilang Harsana Astrajingga.
8 parts