[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
---
Di tengah hiruk-pikuk dunia remaja yang penuh gejolak, dua jiwa berjuang dalam senyap-bukan untuk memiliki, tapi untuk menjaga. Alamgir Abrisam Arief, seorang pemuda yang matang dalam iman dan tenang dalam laku, memendam harap yang tak biasa, bukan ingin dicintai lebih dulu, tapi ingin mencintai dalam kerangka cinta yang menaut ke langit. Satu-satunya harapnya, jika ia jatuh cinta, biarlah cintanya berlabuh pada seseorang yang lebih mencintai Allah daripada dirinya.
Di sisi lain, Marwa Aleeya Shiddiqiyah adalah gadis yang tak pernah mengungkapkan cintanya dengan kata, namun setiap malam namanya luruh dalam doa. Diam-diam, ia menyimpan perasaan, tidak untuk dipamerkan, melainkan diperjuangkan dalam kesunyian. Ia tahu, cinta yang hakiki bukan tentang kebersamaan saat ini, tapi tentang sama-sama tumbuh menuju ridha Ilahi.
Mereka dipertemukan bukan karena romansa picisan, melainkan karena takdir yang ditulis penuh hikmah. Namun, jalan mereka tidak mudah. Perbedaan latar belakang, prinsip, dan ujian perasaan kerap menjadi gelombang yang mengguncang hati. Apakah cinta yang mereka jaga dalam diam akan menemukan pelabuhan? Ataukah justru tenggelam dalam lautan takdir yang penuh rahasia?
Sebuah kisah tentang cinta yang tidak sekadar ingin memiliki, tapi ingin menguatkan iman. Tentang diam yang tak pernah benar-benar sunyi, karena di dalamnya ada doa yang menembus langit.
---
Nadhira percaya jodoh sudah Tuhan atur, dia berkomitmen untuk pacaran setelah menikah dan lebih memilih mengupgrade diri menjadi wanita yang berpendidikan.
"Lo nggak pernah pacaran kalau nikah nanti gimana? lo mau jadi perawan tua?"
"Jodoh itu sudah Tuhan atur, bahkan ketika seseorang di takdirkan meninggal dalam keadaan belum menikah. Jodohnya pun sedang menunggu ajalnya dan mereka akan menikah di surgaNya Allah. Lalu untuk apa aku takut?"
****
"Nadhira, izinkan saya menikahimu!"
"Saya bukan seorang ning, saya merasa tidak pantas menikah dengan njenengan, Gus."
"Saya tidak perduli meski kamu bukan seorang ning. Saya tetap ingin menikahi kamu, jika kamu bersedia!"
Yang terjaga akan mendapatkan yang terjaga pula, benarkah seorang Nadhira yang menjaga dirinya selama bertahun-tahun untuk tidak berpacaran kini justru mendapatkan jodoh seorang gus muda. Tak sengaja bertemu dan dua hati setelahnya ia di khitbah. Sungguh takdir Tuhan yang luar biasa indah.