Selama 20 tahun hidupku, rasanya tidak ada yang terlalu istimewa. Bangun-mandi-makan-kuliah-pulang-makan-tidur-hingga terbangun lagi di keesokan harinya. Apalagi di umurku yang sudah menginjak kepala dua ini, hari-hariku seolah-olah hanya dipenuhi dengan skripsi,skripsi, dan skripsi. Katakanlah hidupku yang sungguh datar seperti jalan tol ini bukannya bahagia, melainkan hanya jenuh dan dipenuhi tangisan bombai. Tetapi semua berubah ketika tiba-tiba terbangun di dunia novel romansa yang berakhir tragis setelah memohon agar diberikan kehidupan yang sedikit bermakna dan bahagia setelah hampir menjadi gila akibat depresi oleh revisi-revisi skripsi yang menggunung. Tidak mengapa jika terbangun dalam tubuh Tuan-Puteri-Kaya-Raya-Pemilik-Sejuta-Penggemar. Tetapi ini? Mengecewakannya, aku malah terbangun dalam tubuh seorang Pelayan-Serba-Menderita-Mudah-Ditindas-Penuh-Kemalangan yang tidak pernah terdeteksi keberadaannya. Bagaimana ini tidak bisa dihitung sebagai kemalangan-bertubi-tubi-tanpa-akhir-bahagia ketika aku sudah memutuskan untuk hidup dengan lurus seperti jalan tol dan mengikuti arus seperti terkena macet alias tidak bergerak kemana-mana-menyingkir dari alur-alur novel romansa yanng hampir membuat muntah dan naik darah, para tokoh besar ini justru terus menerus muncul di sekitarku seperti arwah penasaran yang tengah ingin membalaskan dendam atas kematian mereka?! Seolah tidak bisa membuatku tenang mencapai akhir bahagia dan penuh senyuman, para tokoh besar dan menonjol ini malah saling bertengkar dan mengeluarkan nafsu membunuh yang bahkan seekor semut yang melintas tanpa mengetahui kondisi pun akan mati karena sesak. Setidaknya bertengkar dan keluarkan aura kalian 100 meter dari diriku! Takdir macam apa yang tengah mempermainkan hidupku ini? Apakah ini adalah karma karena aku telah membuat dosen pembimbingku naik darah akibat naskah skripsiku yang selalu tidak memenuhi ekspektasi beliau? Publish : 1 Juli 2022