story [genshin impact X readers]
  • Reads 1,271
  • Votes 95
  • Parts 9
  • Reads 1,271
  • Votes 95
  • Parts 9
Ongoing, First published Jun 25, 2022
[modern au!]

      Tuhan sedang mempermainkan
hidupnya. ia yang seorang gadis 
biasa bertemu dengan sosok aneh
yang datang tanpa identitas.
tapi... 
                 𝙖𝙥𝙖 𝙩𝙪𝙟𝙪𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜? 

•••••

𝘨𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘪𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵 𝘟 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴
𝖐𝖆𝖗𝖆𝖐𝖙𝖊𝖗 𝖉𝖎𝖘𝖎𝖓𝖎 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖐𝖆𝖗𝖆𝖐𝖙𝖊𝖗 𝖘𝖆𝖞𝖆, 𝖘𝖆𝖞𝖆 𝖍𝖆𝖓𝖞𝖆 𝖒𝖊𝖒𝖎𝖓𝖏𝖆𝖒 𝖐𝖆𝖗𝖆𝖐𝖙𝖊𝖗 𝖉𝖆𝖗𝖎 𝖌𝖆𝖒𝖊.

[𝓚𝓪𝓻𝓪𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓫𝔂 𝓶𝓲𝓱𝓸𝔂𝓸 𝓫𝓪𝓬𝓴𝓰𝓻𝓸𝓾𝓷𝓭]

                                  𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓫𝔂 : 𝓱𝓪𝓻𝓾𝓴𝓪 𝓴𝓪𝓼𝓮
All Rights Reserved
Sign up to add story [genshin impact X readers] to your library and receive updates
or
#511readers
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.