Keluarga adalah rumah. Begitu menurut kebanyakan orang, ia bisa menjadi tempat bernaung dikala hati dan pikiran penuh dengan hiruk pikuk penatnya kehidupan dunia luar. Tempat dimana bisa membuat suasana diri menjadi damai terkendali. Tapi tidak menurut Aleena Afrilya Putri, gadis remaja yang baru memasuki usia 17 tahun. Ia mendefinisikan keluarga sebagai sebuah ketakutan dan trauma. Dengan usia yang masih belia. Ia telah menelan pahitnya kehidupan. Keluarga utuh yang pernah ia rasakan pada masa itu, kini hilang arah. Rumah yang seharusnya sebagai tempat bernaung, tempat ia merasa aman dan terlindungi kini telah sirna. Akankah ia sempurna meniti tangga kehidupannya ?