Find My Destiny

Livia meratapi nasibnya yang malang, selalu tertekan ketika melihat status WhatsApp teman-temannya yang sudah melakukan sidang skripsi sedangkan ia masih saja mengerjakan bab awal. Livia selalu menyalahkan dosen pembimbingnya yang selalu sibuk sehingga mengabaikan Livia yang cantik dan imut itu.

Ketika mendapati proposalnya banyak coretan pena nggak jelas dari dosen pembimbingnya, Livia memutuskan melakukan sistem kebut 24 jam non stop sehingga mengabaikan kebiasaannya yang selalu tidur sebelum pukul sembilan malam, yang malah membuat tubuh Livia shock lalu kemudian pingsan.

Livia ingat sekali saat ia menutup matanya pemandangan kamarnya yang mungil masih menjadi tempatnya berada.

Tapi kenapa sekarang ia malah berada di dekat sungai ? apa mungkin ibunya membuangnya karena selalu menjadi beban keluarga ? ah nggak mungkin, pikirnya.

saat melihat keadaannya malah membuat Livia bertambah shock. jelas saja, pakaiannya compang-camping dengan keadaan kulit kusam kering kerontang tidak terawat.

"Anjir apa-apaan, gue dimana cok?"

Nb: wahai pecinta konflik ringan, nih lapak kalian.

Warning ⚠️
Pake bahasa kasar ya gaes, ati2