Qilla itu lebih suka menyendiri. Meskipun suka menyendiri, Qilla bukan perempuan pendiam nan pemalu. Dia pemberani, apa adanya, percaya diri dan cuek. Qilla tuh cuman kelewat mager saja. Alhasil, dia jadi malas bicara dan bersosialisasi. Agak parah sih ini. Ya gimana, soalnya Qilla itu menganut sistem hemat energi. Jadi lebih suka saving battery mode laying alias rebahan. Qilla tidak mudah dekat dengan orang lain. Temannya bisa dihitung dengan jari. Ketika ditanya soal cita-cita. Qilla selalu jawab masih dalam tahap pengembangan. Mirip jawaban developer aplikasi. Padahal sebenarnya dia memang tidak tahu mau jadi apa. Targetnya setelah lulus, mau diam saja di rumah alias jadi ibu rumah tangga. Sayangnya, di saat Qilla sudah siap lahir batin untuk diajak berumahtangga. Fakta pahit tentang Dehandar yang sudah menyerah atasnya membuat Qilla kian putus asa. Kira-kira ada tidak ya yang mau jadi kepala rumah tangganya? Jujur saja, Qilla masih menaruh harap pada Dehan. Cuman kan ... cowok itu 'kan memilih menyerah. Haduh, kalau begini ceritanya, bagaimana, ya?
50 parts