"Belum pulang? bareng sama saya, mau?"
"Nggak akan bisa"
"Loh? Rumah kamu dimana?"
"Gak ada"
Pria dewasa yang tadi sempat berfikir kini tersenyum, meski terbit di ujung bibirnya saja.
"Let me be your Home, Fadilah."
"Jangan, saingan bapak udah nggak bisa tergantikan."
"Ah, kamu punya orang spesial yang bukan rumah?"
"Bukan."
"Kamu friendzone?"
"Bukan juga"
"beri tau saya."
"saingan bapak bukan lagi tentang kehadiran seseorang, tapi kenyamanan saya sama diri sendiri. kalaupun bapak mau masuk, bukannya bapak harus lebih menyenangkan dari yang saya lakukan untuk diri saya?."
"Kesempatan, saya perlu itu."
"Boleh, bapak yang semangat ya!"
"Kamu cukup diam, saya yang maju."
"Bapak jangan maju mundur ya?."
"Sometimes, harus boleh ya?"
NCT DREAM
"Renjun, barusan itu apa? Kakek juga sering kayak gitu sama Rara. Tapi bedanya, di pipi sama di dahi."
"Emm, yang barusan itu namanya cium, Ra. Biasanya orang dewasa kayak gitu sama orang yang mereka sayang."
"Berarti, Renjun sayang Rara?"
-2002-
"Kamu bahkan ga bisa natap aku kayak kamu natap Rachel. Ren, gimana caranya aku bisa hidup sama orang yang bahkan ga cinta sama aku?"
"Apa satu-satunya cara yang bisa aku lakuin buat bikin kamu bahagia, itu cuma dengan ngelepas kamu sama Rachel? I will let you go, then. Aku cukup cinta sama kamu, untuk lihat kamu bahagia walaupun bukan sama aku."
-2016-