Story cover for You're the SOURCE MY HAPPIness (On Going) by PtriiPut
You're the SOURCE MY HAPPIness (On Going)
  • WpView
    Reads 492
  • WpVote
    Votes 232
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 492
  • WpVote
    Votes 232
  • WpPart
    Parts 9
Ongoing, First published Jun 28, 2022
[SEBELUM BACA FOLLOW YAP
KOMEN DAN VOTE SEBANYAK"NYA🙌]

Berawal dari kehidupan keluarga yang biasa saja sederhana sampai ketika sang ayah memutuskan untuk meninggalkan Bunda Karena Hawa Nafsunya

Kekecewaan kedua wanita ini membuat pertengkaran yang besar dirumah itu

"DASAR BUAYA DARAT PERGI SEKARANG!"

Setelah kepergian ayah yang tak pernah terlihat kembali ujung hidungnya bunda menyusul ayah untuk selamanya dijemput oleh Tuhan

"Bunda jangan gitu bunda kan harus sembuh biar bisa ketawa bareng kaylee lagi"


Kehilangan seseorang yang paling penting membuat sang wanita ini cukup terpukul atas kepergiannya. Sendiri menangis disetiap malamnya,terkadang membayang²kan raut wajahnya "BUNDA"


Tak disangka ada yang membuat ia terbangkit dari masa kelamnya dulu yang diliputi kekecewaan sedih rindu benci bercampur aduk. Berusaha untuk menerima semuanya sendiri


Apakah kaylee kuat menghadapi semuanya dan tercapai kah impiannya?


Kaylee sang wanita yang imut,cantik,cengeng,jutek,nyebelin
Dipertemukan dengan laki² yang baik hati,lucu, pengertian
💗

[°^ABAIKAN KATA² YANG KASAR^°]


Penasan kelanjutannya ayo langsung baca aja jangan Komen + Vote yah😍


                                
                                ***
All Rights Reserved
Sign up to add You're the SOURCE MY HAPPIness (On Going) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Your Beautiful Eyes (END)  by arkhafa
44 parts Complete
Baca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah sekian lama aku jatuh hati lagi dengan kerlingannya kerlingan mata yang bagaikan senja disore hari Mata itu memang indah namun ada penyesalan mendalam setiap kali aku bertatapan dengannya. Rasa penyesalan yang mendalam dan rasa bersalah yang takut tak termaafkan. Andai kau tau aku telah jatuh hati denganmu, dengan binar mata indahmu Kau adalah penenang bagiku, melihatmu adalah candu untukku. Tapi apa kau akan memaafkan aku Keyra Ulfa Mutiara? Aku mohon jangan pergi lagi dari hidupku Jadilah pelita yang menerangkan hidupku yang penuh kegelapan karena kesalahan. ~Dafa~ Cinta? aku tidak tau apa itu cinta... Aku mendayung sampanku hingga ke tengah lautan Ombak besar sering kali menerjang, Aku sendirian, menghadapi badai yang tak segan menyerang Aku hanya berpegang pada Sang Pencipta Kasih sayangnya menolongku, membawaku menepi pada indah nya pulau Desir angin di pulau itu menyejukkanku Ku temukan seseorang yang begitu sangat membuatku jatuh hati ketika aku melihatnya senyumnya memberikan rasa nyaman tersendiri Tapi bagaimana jika dia yang aku cintai adalah orang yang telah membuatku juga berada di tengah lautan. membuatku menerjang badai besar dengan hempasan ombak tanpa ampunan Haruskan aku memaafkannya dan menerimanya? Oh Allah lapangkanlah hati ini agar mampu mencintainya dan menerima kesalahannya ~ Keyra ~
You may also like
Slide 1 of 10
Memories in Moon cover
Your Beautiful Eyes (END)  cover
Jeya✔️ cover
Nabila & Kelvin After Merried (END) cover
VAGALDARA [TERBIT] cover
Epilog Tanpa Prolog cover
Full Of Scratches cover
Mentari Tanpa Sinar cover
Sembunyi Dalam Senyum [COMPLETED] cover
DESPERATE (COMPLETED) ✔ cover

Memories in Moon

13 parts Complete

Gadis ini menundukkan kepala membiarkan kucuran air membelai surainya. Hujan terus menggiringku untuk bermimpi, takala ia terus menyusuri tubuhku dari rambut, hingga ujung kaki. Aku hanya diam, air ini sedikit membuat ku tenang. Aku takut, aku gelisah. Aku ingin berteriak memaki keadaan. Memaki diriku. Hujan, akan kah dirimu marah jika ku maki dengan isak ku? Akankah dirimu menerima rasa takut ku? Trauma ku? Semua kegelisahan ku? Rasa tidak percaya ku akan diri ku sendiri? Adakah yang bisa menerimaku? Bulan, jika kau jadi aku, akankah tetap setegar dirimu? Apakah hujan adalah wujud kekecewaan mu pada diri sendiri? Apakah awan yang menutupi mu adalah caramu untuk menghilang? Akankah menghilang adalah wujud lelah mu? Bersembunyi dibalik awan, apakah itu bentuk ketakutan mu seperti aku takut menghadapi kenyataan? Boleh aku jadi dirimu? Jarang di lihat mata, di nanti sebelum purnama namun di sukai saat sempurna. Bulan, pernah kah kau takut akan cacian manusia yang begitu kejam? Bahkan, bintang yang dapat kau gapai bisa saja mencela mu. Rambu dari mereka selalu menusuk nurani. Hilang akal ku, hilang kepercayaan ku. Masih normalkah jika ku bilang ingin menghilang? Masih terimakah kau jika ku bilang mereka harus lenyap?