Aether yang sudah setengah jalan merasa bahwa adiknya menjadi sangat pendiam. Saat ditengok ke samping Lumine tidak berada disana. Ternyata Lumine tertinggal di belakangnya dengan kepala yang menunduk dan bahu bergetar. "Kakak," isak Lumine semakin keras. "Iya adikku. Aku disini." "Kak, maaf. Tapi aku ingin pipis," ucap Lumine malu dan kembali menundukkan kepalanya dengan pipi yang memerah. Aether yang tidak menyangka jawaban Lumine hanya bisa bergeming dengan wajah kebingungan. "Kakak, aku mau pipis. Aku sudah tidak tahan." Rengek Lumine kembali yang kini berani menatap mata Aether karena tidak ada respon dari kakaknya itu. "Eh, sebentar. Kamu cuma mau pipis?" tanya Aether yang mencoba memercayai pendengarannya.