33 parts Complete Pra dan Neri bertetangga sejak kanak-kanak. Hubungan mereka sudah seperti kakak dan adik. Sama-sama sulung, sama-sama yatim, juga sama-sama memiliki ibu yang sulit, membuat mereka dekat karena merasa senasib.
Tetapi jangan harap mereka terpikir untuk menjalin hubungan lebih dari itu. Apalagi untuk menjajagi kemungkinan mereka berjodoh atau tidak. Nope! Berjuta alasan membuat keduanya menghindari keterlibatan dalam urusan super sensitif itu. Apalagi Mama Pra juga tidak segan-segan menunjukkan antipati kepada keluarga Neri.
Sejak Neri beranjak dewasa, wanita paruh baya itu sangat tak menyukai keakraban putri tetangga sebelah dengan putranya. Sangat tidak pantas karena Neri kurang terdidik dengan baik. Tidak feminin sama sekali, juga kurang menjaga tata krama. Gayanya terlalu nekad untuk ukuran perempuan. Dan tidak segan-segan melawan pendapat orang yang seharusnya dia hormati. Neri juga tidak tahu malu, bergaul seakrab itu dengan Pra. Tidak bisa menjaga kehormatan diri. Terlalu santai dalam berinteraksi dengan Pra yang nota benenya adalah lawan jenis.
Nenek Lampir. Itu adalah julukan yang diberikan oleh Neri kepada Mama Pra. Menyebalkan, sombong, dan angkuh luar biasa. Heran deh, bagaimana bisa cowok kalem dan baik seperti Pra dilahirkan dari perempuan yang memiliki sifat mengerikan begini!
Seolah aku doyan aja sama anaknya! Omelnya. Jadian sama Pra? Nehi!
Itu maunya Neri. Dan semoga dia tidak termakan kata-katanya sendiri.