Sebagai pemiliki pangkalan gas 3 kg, Sugito mengajak Saimun untuk ke pasar setelah mendapatkan satu benda yang nyaris bisa ditakar jumlahnya. Mengawali hari bahagia tersebut, setelahnya mereka menuju rumah makan untuk merayakan temuan besar yang tidak disengaja. **** Kuswanoto terus terhubung dengan Sugito melalui media berbalas pesan sebelum mereka berangkat yasinan ke rumah Kang Giman. Saat sendirian di teras Masjid, bahkan isi percakapan dan foto yang dikirim oleh Sugito menggambarkan bagaimana sahabatnya ini dalam ketakutan ketika bau kapur barus terus tercium. Hal janggal belum terpecahkan saat Sugito dan Kuswanoto sama-sama yasinan di rumah Kang Giman. Keduanya terus terhubung di media berbalas pesan meski di satu tempat yang sama, tetapi semua terjawab saat Ustaz Sopyan mengumumkan kalau ada satu warga yang meninggal akibat kecelakaan. **** Saimun yang terbangun dari tidurnya seketika meringkuk ketakutan saat Sugito datang dan tersadar kalau dirinya tidak lagi ada di kamar. Satu perbuatan tak terpuji telah mereka lakukan hingga harus mengalami hal yang tak masuk akal ketika satu arwah menuntut kembali sesuatu yang sangat berharga. Saimun menuntut Sugito untuk menebus kembali benda itu agar terlepas dari teror arwah pemiliknya.