Kita Yang Tak Pernah Selesai
10 chapitres En cours d'écriture Don't forget to vote✨
Dukung author nya agar tetap semangat 🫶
Don't forget to follow before reading 🌬️🫰
*****
Diana tahu tubuhnya lemah. Ia terbiasa dengan nyeri yang menyiksa, tatapan kasihan, dan batasan yang mengurungnya. Yang tidak ia duga adalah seseorang yang tiba-tiba muncul-dingin, tak terduga, dan seharusnya tidak peduli.
Awalnya, ia hanya memperhatikan dari jauh. Tapi semakin Diana berusaha menjauh, semakin kuat genggaman takdir mempertemukan mereka. Ada sesuatu dalam sorot matanya, dalam caranya menatap kelemahan Diana seolah itu bukan sekadar simpati. Seolah ia melihat lebih dari yang orang lain lihat.
"Lo tau gak, orang yang paling nyebelin itu siapa?"
Diana mengerutkan kening. "Siapa?"
"Orang yang gak tahu kapan harus istirahat."
Diana terkekeh pelan, menatapnya dengan senyum samar. "Aku gak sebandel itu."
Dia mendengus, menatapnya dengan ekspresi datar. "Lo sakit, pucet, jalannya udah kayak mau tumbang, tapi masih sok kuat. Itu kalo bukan nyebelin, apalagi?"
Diana menunduk, memainkan jemarinya. "Aku cuma gak mau terlihat lemah."
"Hah." Dia menghela napas panjang. "Lo udah lemah dari sananya, gak usah pura-pura. Gua lebih suka ngeliat lo jujur daripada pura-pura baik-baik aja."
Namun, kebersamaan mereka selalu berpacu dengan waktu. Ketika kenyataan mulai menuntut jawaban, mereka harus menghadapi satu kebenaran pahit-beberapa kisah tidak ditakdirkan untuk berakhir bahagia.
____________________
cover by pinterest
cerita ini hanya fiksi, jadi jangan di bawa ke hati😝💕
don't forget to vote yaww😋💞
share it with your friends too 😘💗
emoji for this story "🤍"