Luka kian bertambah, sementara bertahan hanya karena takut karma. padahal itu sudah pasti akan aku rasa. Hari ini aku menerima kenyataan bahwa kepergian mu tidak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Air mata yang kemarin sempat keruh lalu mengalir lagi seperti biasa. Aku kira akan bahagia yang aku dapat ternyata hanya luka dan air mata mengalir tiada batas. Ingin menyerah tapi apa daya tubuh ku kaku akan rasa trauma takut mengenal orang baru diluar sana, takut terluka kesekian kalinya. Aku tak bahagia, aku terluka, aku hilang arah bahkan aku saat ini seperti orang gila yang tak punya logika. Aku terlalu mencintai dia sampai lupa melibatkan logika saat mencintai manusia. Rasa sakit yang dia beri seakan tidak aku rasa, luka yang dia tabur seakan hampa di lidah, semua terasa semu seakan mati suri yang akan bangun lagi mengulang cerita yang sama. Kini aku merabah mencoba melangkah untuk lari dari kenyatan cerita pahit yang saat ini aku terima. Mengapa semua seakan tidak pernah berpihak pada ku. Apakah nasib ku yang malang atau mungkin ini karma yang harus aku terima? #BIPOLARAll Rights Reserved
1 part