Kabar Dari Angkringan

Yang di atas meja, tak hanya segelas kopi, dan setum nasi kucing, ada lampu, juga ada pertanyaanmu yang abadi.
******
Tinggal sebungkus nasi kucing yang terhidang, sedang sisanya hanya kudapati, sebagai rindu yang benderang .
******
Kebumen terbuat dari sekilo cinta, yang diaduk jadi seloyang rindu, yang hasil akhirnya adalah sepotong roti, yang mendarat di bibir tipismu.
******
Nasi kucing telah habis! Ah......... sayang, aku tak sempat menyantap remah-remah sisa suapmu, yang tercecer di meja itu.
******
Dan ujungnya, segala rindu, akan dimaknai sebijak waktu.

Karya ini adalah karya antologi puisi kedua saya setelah "Semesta Berpuisi". Beberapa bagian dalam puisi ini saya ambil dari buku antologi yang pertama dan dari twitter saya.

Maka akhir kata, selamat membaca, semoga berbahagia