"Lain kali boleh kutraktir secangkir kopi?" tanya Heya hati-hati, suasana mereka memang tampak canggung. Apalagi, mengobrol di tengah jalan agak tidak etis. Pria itu tersenyum lebih lebar hingga membentuk bulan sabit. "Kau paham maksud dari mentraktir secangkir kopi?" tanyanya balik dengan seringai menggoda. Ia mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Heya. Tanpa disadari jantung Heya berdegup dengan cepat, namun ia berusaha mengendalikannya sebisa mungkin. Heya mengerutkan kening. "Maksudmu?" tanyanya balik. "Mentraktir secangkir kopi berarti kau mengajakku berkencan," tegasnya mantap namun pelan, Heya yakin hanya dirinya yang dapat mendengar. *** ©Aira Zoey
5 parts