Asera dan keluarganya yang memutuskan untuk pindah dari desa ke kota untuk menetap, bertemu dengan keluarga Pradita yang selalu membantu keluraganya. Pada hari pertama keluarga Asera dan Keluarga Pradita dipertemukan mereka membahas sesuatu yang baru diketahu Asera dan juga Arga anak tunggal keluarga Pradita. Semuanya berubah, Asera berusaha sekuat mungkin untuk bertahan. Asera yang selalu memandang rendah Arga ternyata Argalah yang selalu lebih unggul darinya. Arga yang terlahir sempurna tidak pernah merasa itu suatu kelebihan, daripada Asera yang selalu belajar sekuat tenaga dia lebih sering menggunakan waktunya untuk bermain. Sampai suatu saat mereka di persatukan di satu sekolah, satu kelas, bahkan satu bangku.