Seorang remaja yang menggunakan seragam putih abu-abu duduk di samping makam, wajahnya terlihat tampan dan karismatik ia duduk sembari mencabut rumput yang sudah lumayan panjang, Anehnya pemuda tersebut mengunjungi makam di pagi buta, disaat semua pasang manusia masih memejamkan matanya, dan matahari masih menyembunyikan cahaya nya wajahnya begitu tegas sedangkan matanya menyiratkan ribuan luka.
Tatapan matanya berkaca kaca, kemudian ia menghela nafas kasar "Sepertinya semua akan jauh lebih mudah ketika lo ada disini," setelah ucapan itu dadanya bergemuruh, di balik usianya yang masih terbilang muda ia harus menanggung beban yang kelewat berat "Harusnya ketika hari itu lo bilang mau ikut nggak, harusnya gue jawab ikut, dengan begitu gue nggak perlu ada disini,"
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)