Hurt Road
  • Reads 215
  • Votes 57
  • Parts 10
  • Reads 215
  • Votes 57
  • Parts 10
Ongoing, First published Jul 10, 2022
Jujur saja, Bintang merasa lelah. Hampir setiap hari gadis itu harus menghadapi tingkah Tebing yang semakin hari semakin uring-uringan sendiri. Mau hajar, langsung hajar. Mau ngomong, langsung mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Mau marah, ya marahnya sama Bintang.

Karena perubahan sikapnya, semua prestasi akademiknya hilang entah kemana. Nama Tebing Bagaskara yang biasanya ada di daftar teratas kini merosot ke dasar jurang. Sebisanya Bintang mencoba menarik Tebing kembali ke jalan yang sudah ia bangun susah payah, tapi lagi-lagi Tebing lebih memilih untuk merusaknya. Seperti sudah tidak ada harapan bagi Tebing atau bahkan hubungan mereka berdua, Bintang semakin lelah.

Haruskah ia melepaskan Tebing dan melangkah sendiri? Tapi, apakah Bintang mampu? Jalan yang tidak mudah bagi mereka berdua di masa muda ini.

Kisah ini tidak akan lama, jadi datanglah sebentar untuk mengetahui jalan mana yang akan dipilih oleh Bintang dan Tebing. 


***



Cerita ini pertama saya tulis tanggal 18 Oktober 2021

Semua nama, karakter, tempat dan kejadian adalah fiktif hasil karya saya. 100% milik saya!

**note : sudah pernah saya publikasikan di akun saya yang lain sampai chapter 5 (dengan judul yang sama tapi cover berbeda). Saya putuskan untuk publikasi di sini dan melanjutkannya sampai tamat karena awalnya draft cerita ini memang berada di akun ini.
All Rights Reserved
Sign up to add Hurt Road to your library and receive updates
or
#19masihcinta
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
36 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) Judul Awal, TRANSMIGRASI BULANREMBULAN ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Rembulan Marliana Andromeda." "H--hah? Salah, nama gue Rembulan Marliana Amarylis itu yang bener." "No," Rembulan makin mengernyit dalam, sampai pria didepannya tersenyum lembut dan dengan suara berat juga dalam ia menekankan sesuatu, "Rembulan Marliana Andromeda, lo milik gue." ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara? apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus? Atau tanpa disangka Rembulan telah menarik perhatian sesama karakter antagonis itu?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Om Rony cover
ARGA : LIMERENCE cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover
My Maid 21+ cover
AV cover
I'm Alexa cover
Kaesar cover
TRANSMIGRASI REVAZA cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan