The Flowers and Her Thorns
22 parts Ongoing MatureBintar Pangestu #1
"Pekerjaanku memang berbahaya, namun aku rela berkorban demi keadilan, rela mati demi perlawanan, dan rela ditindas demi sebuah kedamaian. Setidaknya saat aku mati, negara masih memiliki muka untuk terus berdiri tegak." - Rajaksa Bintar Pangestu.
"Entah bacotan siapa yang terus menggerus dan menelanjangi para wanita diluar sana, tapi semoga saja alat kelaminmu berhenti ereksi tuan. Lagipula nafsumu seperti hewan saja, satu hari tidak diberi lubang maka langsung menggeliat tak tenang. Lelaki tolol." - Mawar Renjani Adiwangsa.
Pernikahan dengan dalih perlindungan dan kekuasaan? Ya, itu semua telah dilakukan oleh Jaksa dan Mawar.
Rajaksa, seorang advokat yang hidup matinya harus selalu berada diambang maut karena kasus kasus sensitif yang selalu dia ambil. Sedangkan Mawar, seorang wanita karir hebat, seorang feminisme handal, dan seorang wanita penindas patriarki akut. Semua hal ini semakin kompleks kala permasalahan batin semakin bermunculan.
Batin mereka berantakan, namun masalah politik dan juga siasat balas dendam membuat ini semua semakin berapi-api.
Warning ⚠️
Topik sensitif, politik, nepotisme, patriarki, feminisme, maskulinitas, bahasa vulgar, kidnapping, harswords, violence, etc.
READ THIS!!
Tidak sepenuhnya membahas politik dan feminisme, ini bukan fiksi berbalut politik 100% masih ada unsur romantis dan problematika diri sendiri.
Enjoy.