Jika orang lain terus saja menggomborkan cinta dapat membuatnya buta, lantas mengapa mereka juga mengatakan cinta dapat datang hanya dengan tatapan mata?
Sangat kontradiktif.
Bukankah mereka terlihat munafik dalam mengartikan Cinta? Lantas bagaimana denganku...
Aku tidak mengenalnya. Sama sekali tidak. Bahkan bertemu dengannya saja, kurasa tidak pernah. Tapi mengapa bayangnya terus saja datang dalam mimpiku?
Pria berbadan tinggi tegap dengan kaki jenggang itu selalu datang dengan seragam hitam legam, lengkap pin terjajar diatas dada. Dia tersenyum padaku, dia menggandeng tanganku, bahkan dia menciumku.
Siapa dia? Aku tak tahu.
Aku tak mengenalnya, sungguh. Aku bahkan tak tahu namanya. Namun dengan melihat bayangannya saja, telah membuatku jatuh cinta.
Jika begini, apa definisi cinta untukku?
Berbentuk sebuah harapan atau hanya mimpi berkelanjutan yang mengharuskanku bangun karenanya?
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.