Nisa diberikan amanah untuk menikah dengan suami sahabatnya yang bernama Citra, selain untuk menjadi pendamping hidup suaminya. Ia juga menjadi ibu sambung kedua anak Citra yang masih kecil setelah Citra meninggal, karna penyakit yang di deritanya. Nisa mengira ini adalah keputusan terbaik yang ia lakukan, untuk memenuhi keinginan sekaligus amanah terakhir dari sahabat tercintanya. Tetapi perkiraan Nisa salah, Harist suami dari Almh.Citra itu ternyata tidak menyukai kehadirannya di kehidupannya, akankah Nisa kuat dan selalu bertahan dengan sikap dan sifat haris yg selalu acuh dan dingin padanya? Bahkan tidak menganggap dirinya ada dirumahnya, tetapi tujuan Nisa tetap kukuh untuk menjadi bunda terbaik untuk kedua anak sahabatnya itu. Jangan pernah berharap saya akan mencintai kamu, karna sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggantikan posisi Citra dihati saya. Jadi, jika kamu keberatan dan tidak mampu untuk bertahan, maka pergilah saya tidak akan pernah mencegahnya. Dengan senang hati saya melepaskanmu, karna sejak awal saya memang tidak sama sekali mengharapkan kehadiranmu!! _Gibran Harist Al-Misbah_ Maaf mas, bila kehadiran saya mengganggu kehidupan kamu. Tapi, niat saya memang hanya ingin menjadi Bunda terbaik seperti pesan beliau kepada saya. Mampu atau tidaknya saya untuk bertahan insyaallah atas izin Allah, saya hanya bisa pasrah dan terus berusaha untuk kebaikannya, dan seterusnya bagaimana nanti takdir yang menentukannya. _Annisa Nur Kameylia_ Aku akan selalu menunggu, walaupun takdir berkata aku tidak akan pernah mampu bersanding denganmu. Aku tidak peduli, aku tetap akan mencintaimu, dan hatiku hanya tetap untukmu. _Giorgeano Abraham Setiawijaya_ LANGSUNG CUSS BACA ✓^•^