"Kalau kita ada di dalam sebuah novel, kamu akan memilih untuk menjadi apa?" "Aku kapal pesiar ... dan kamu dermaga." "Alasannya?" "Aku hanya singgah dan berlabuh sembari bercerita tentang kapal-kapal lain." Lama ia terdiam, kemudian melirikku, "sedangkan kamu kerap kali dihampiri kapal dari berbagai arah." Aku diam, kemudian ia melanjutkan, "bedanya aku hanya kapal kayu, gak ada satu hal pun yang bisa membuat aku terlihat lebih dari kapal lain." Aku tertawa, begitupun dia. "Kapal kayu juga bagus kok," ucapku dan kami kembali tertawa. Begitulah percakapan terakhir kami sebelum semuanya benar-benar usai.
1 part