Manusia serigala adalah ketakutan terbesar bagi Metara- seorang pengidap Lupophobia. Hingga akhirnya, dirinya harus menjadi bagian dari makhluk mitologi- yang tidak diyakini keberadaannya itu.
"Jangan katakan kamu ingin mati, jangan menyerah pada hidup."
Pautan kedua telapak hangat itu saling terputus. Metara, menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya.
Terisak, tentu marah kepada takdir.
Semuanya telah hancur. Jiwa juga raganya tidak akan mungkin kembali seperti sedia kala- akan sekeras apapun ia berusaha.
"Dan kenyataannya adalah, kau penyebab kehancuran hidupku!" pedih di tenggorokan tentu dirinya rasa, namun ia memilih enggan untuk menikmati lara.
"Aku mencintaimu, Metara"
Pria berkulit pucat, juga tatapan setajam elangnya itu melenggang pergi- namun kembali terhenti kala pujaan hatinya melontarkan kata yang menyayat ulu hati.
"Dan aku membencimu"
"Sangat membencimu."
"Jika kehidupan selanjutnya memang benar-benar ada, kuharap kita tidak akan pernah di pertemukan kembali"
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota....
15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebuah bangunan yang bahkan tidak ada jendela yang membuat cahaya masuk untuk sekedar menjadi penerang....
"Dia sangat bau hyung" park Jisung....
"panggil papa, tidak mungkin kita membiarkan dia di sini" park Minhyung/Mark....
"tempat ini juga bau" park Chenle.