"Kalau ngobrol di luar aja, jangan di kamar!" tegur Papa. "Siap, Om," balas Bang Liam. *** Ternyata, kata orang-orang itu ada benarnya. Setelah sekian lama aku berada di Inggris untuk meraih gelar bachelor impianku dan harus berhubungan jarak jauh dengan seseorang yang ku cintai, ku pikir aku akan segera memecahkan celengan rindu yang sudah kami tabung sekian lama. Namun, ternyata tidak. Ada penghalang yang lebih kokoh dari sekadar tembok besar China di antara kami. Dia dengan tangan yang tergenggam erat dan aku dengan tangan yang menengadah pasrah. Berbeda, padahal doa yang kami panjatkan adalah sama. *** Awas baper!