ARCHERRY [✓]
  • Reads 42,932
  • Votes 3,040
  • Parts 48
  • Reads 42,932
  • Votes 3,040
  • Parts 48
Complete, First published Aug 05, 2022
"Muka Kakak..."
"Muka gue kenapa?"
"Ganteng."

𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚, 𝑨𝒓𝒄𝒉𝒆𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂. 

Cherry Gabrielle Putri Dirgantara. Si bungsu yang baru merasakan masa SMA. Hidupnya sempurna. Keluarga yang penuh kasih. Materi yang tidak pernah kurang. Ia tak pernah menyangka bahwa semesta sedang menyiapkan kejutan untuknya. Mempertemukannya dengan seseorang dalam situasi yang tak pernah terbayangkan.

Dia Archer Adyatama Najendra.

Si pemimpin basis SMA Bimasena. Si berandal yang digadang "memegang" sekolah. Bibir ranumnya hampir tak pernah melengkung. Ia pikir, hidup akan selalu memiliki pola yang sama. Namun setelah bertemu dengaj Cherry, dunianya tak lagi sama. Seolah dibawa ke dunia yang berbeda.

Diam-diam, semesta menguntai seutas benang merah. Diantara ruang monokrom dan ruang penuh warna. Diantara dunia Archer dan Cherry.

Lewat plester luka bergambar stroberi, sebagai si pembuka kisah.

[TAMAT] [Under Construction]

𝙃𝙞𝙜𝙝𝙚𝙨𝙩 𝙍𝙖𝙣𝙠 
#2 𝙃𝙞𝙜𝙝𝙨𝙘𝙝𝙤𝙤𝙡𝙡𝙤𝙫𝙚𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 (24 𝙅𝙖𝙣𝙪𝙖𝙧𝙞 2023) 
#1 𝙏𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚𝙡𝙤𝙫𝙚 (5 𝘼𝙥𝙧𝙞𝙡 2023)
#2 𝙏𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚𝙧 (17 𝙁𝙚𝙗𝙧𝙪𝙖𝙧𝙞 2023)
#1 𝘾𝙤𝙬𝙤𝙠𝙘𝙤𝙤𝙡 (13 𝙁𝙚𝙗𝙧𝙪𝙖𝙧𝙞 2024)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add ARCHERRY [✓] to your library and receive updates
or
#17winter
Content Guidelines
You may also like
DEVIAN [ END ] by yyebinie
72 parts Complete
Venica Steviola, she managed to carve a name in my heart. Itu kata Devian, karena dia beruntung, dia sangat beruntung memiliki Venica di hidupnya. °•••••° "Dev.." "Enggak, gua bohong kalau gak punya rasa sama lo." laki-laki di depan ini menatap lembut wajah gadis yang berada tepat di hadapannya. "Tap---" "Dari awal, lo udah buat gua gila." Devian, memotong ucapan Venica dengan cepat sebelum gadis itu mengucapkan kalimatnya. Laki-laki dengan pemilik marga Alverza ini memajukan diri untuk membisikkan sesuatu ke telinga gadisnya. "Gua jatuh hati sedalam-dalamnya sama lo, Venica Steviola." °•••••° Devian Ardiansyah Alverza, laki-laki yang dijuluki sebagai ketua geng motor bernama Mavendra, dilambangkan dengan logo berbentuk Elang. Cowok berperawakan jangkung itu menyimpan rasa diam-diam kepada seorang gadis yang bernama Venica Steviola, Devian sering sekali bertengkar dengan siapapun yang berani mengusik ketenangannya. Jika sekalinya Devian murka tidak ada satupun yang berani mendekatinya, kecuali, Venica. Hanya gadis itulah orang yang bisa membuat Devian tenang. °•••••° "Milik gua, bakal selalu menjadi milik gua, gak akan pernah gua lepas." tekan Devian menatap nanar punggung mungil gadis yang sudah menghilang dari pandangannya. °•••••° note : diwajibkan untuk follow vote serta komen, belajar menghargai seseorang yang membuat mahakarya ya bestie, happy reading enjoy!!! -yebi Silahkan plagiat jika anda tidak mempunyai otak untuk berpikir dengan kemampuan sendiri. Otak tuh di pakai jangan hanya di pajang. ⚠️jika ada unsur kesamaan kata atau kalimat yang sama, dengan cerita lain itu bukan penjiplakan! Bisa jadi kebetulan karena ini resmi dari imejinasi pikiran saya sendiri⚠️
You may also like
Slide 1 of 10
GEESHAZ cover
DEVIAN [ END ] cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Darah Biru cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
ALANA (COMPLETED) cover
DANZEL [END] cover
DARA'S [END] ✔ cover
Walk On Memorist cover
DENTARA(SELESAI) cover

GEESHAZ

45 parts Complete

Geenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Indonesia. Dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, ia hanya lemah disatu bidang yaitu cinta. Latisha Aluna, cewe lembut yang pintar bela diri namun sangat lemah fisiknya. Memiliki wajah yang sangat cantik, imut memiliki paket complete. "Pou! duh, kenapa poop disini sih?" ucap Tisha. Pasalnya, kucing kesayangannya itu buang air besar di atas mobil yang entah milik siapa. Karna ia bingung, segera saja ia mengambil kucingnya itu dan berniat ingin berlari. Namun sayang, tangannya dicekal oleh seorang laki-laki tampan. "Tanggung jawab," ucapnya penuh penekanan. Tisha meneguk kasar salivanya, tangannya gemetar kemudian menoleh takut pada suara yang menegurnya.